Hangat dan Dinginnya Kata-Kata
Hey sunshine!
Tiba-tiba aku teringat dengan salah satu web drama berjudul “The Temperature of Languange” yang dulu pernah aku tonton. Mungkin karena sudah lumayan lama sejak aku menonton webdrama tersebut, aku sudah tidak begitu ingat alur ceritanya, tetapi satu hal yang sangat membekas dari drama tersebut, yaitu makna dari judulnya. Judul dari webdrama tersebut memiliki makna bahwa dari setiap kalimat yang diucapkan, memiliki temperaturnya masing-masing. Maksud temperatur disini adalah suatu perasaan yang kita rasakan saat menerima kalimat tersebut. Saat seseorang mengucapkan suatu kalimat pujian yang tulus kepada kita, kita bisa merasakan hangatnya kalimat tersebut saat mendengarnya. Tetapi, bisa saja dengan kalimat yang sama, temperatur yang kita rasakan berbeda. Kalimat pujian ga selamanya memberikan kita rasa hangat sangat menerimanya. Kalimat kebencian ga selamanya terasa begitu dingin saat kita mendengarnya.
Menurut aku hal ini bener-bener menarik karena sering banget aku rasain di kehidupan sehari-hari. Disini aku sadar kalau pemilihan kata, waktu, dan cara kita menyampaikan suatu kalimat sangat penting untuk menentukan makna sesungguhnya dari kalimat yang kita ucapkan. Bayangin deh, kalau semua orang selalu memperhatikan hal-hal tersebut saat ingin berbicara. Mungkin, semua orang hanya akan merasakan kehangatan dari satu sama lain. Indah banget ga sih kalo bisa kaya gitu. Jujur, selama 19 tahun aku hidup, aku pernah beberapa kali menerima ucapan terima kasih yang terasa begitu dingin. Padahal bukannya seharusnya tiga kata ajaib di dunia ini terdengar hangat saat seseorang mengucapkannya?. Lagi-lagi inilah yang aku maksud dari setiap kalimat memiliki temperaturnya sendiri.
Kalo kata Shawn Mendes “your words cut deeper than a knife”. Dulu aku pikir kalo lirik itu berlebihan, tapi ternyata aku salah. Benar adanya kalau kata-kata bisa memberikan pengaruh luar biasa kepada seseorang. Enggak peduli seberapa indahnya kalimat itu, kalau konteksnya memang negatif yaa bakal sakit dengernya. Yang lebih berbahaya lagi dari kata-kata adalah dia susah untuk hilang. Mungkin bagi kita yang mengucapkannya, hal ini tidak terlalu berlaku, tapi bagi yang mendengarnya, bisa jadi kalimat itu terus bergema selama sisa hidupnya. Makanya, kita harusnya sadar seberapa besar kekuatan dari kata-kata.
12/31